BugisPos, Makassar — Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), H. Andi Sudirman Sulaiman (ASS) masuk dalam kategori favorit atau memiliki peluang besar (masagena-bugis) untuk menerima penghargaan bergengsi Anugerah Dwija Praja Nugraha Tahun 2025 dari Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PB PGRI).
Anugerah ini merupakan apresiasi tertinggi PGRI kepada kepala daerah yang memiliki dedikasi dan perhatian tinggi terhadap kemajuan pendidikan dan kesejahteraan guru.
Hal ini diungkapkan oleh Ketua PGRI Provinsi Sulawesi Selatan, Prof Dr Hasnawi Haris, usai melakukan audiensi dengan Gubernur Andi Sudirman Sulaiman di Rumah Jabatan Gubernur Sulsel, Jalan Jenderal Sudirman Makassar, pada Senin (27/10/2025).
Dalam audiensi tersebut, Prof Hasnawi Haris didampingi sejumlah pengurus PGRI Sulsel, antara lain Wakil Ketua I PGRI, Dr. Andi Ibrahim, MPd, Ketua II, Prof Mukhlis Madani, MSi, Sekretaris PGRI, Dr Abdi, MPd, dan Bendahara PGRI Sulsel, Dra Hj Hendriati Sabir, MPd.
Prof Hasnawi Haris menjelaskan bahwa Gubernur Sulsel dinilai memiliki komitmen yang tinggi terhadap peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) di daerahnya, peningkatan mutu pendidikan, serta kesejahteraan guru. Selain itu, Gubernur juga secara aktif melibatkan PGRI dalam pelaksanaan kebijakan, khususnya di bidang pendidikan.
“Gubernur Sulsel memiliki komitmen tinggi terhadap peningkatan SDM di daerahnya, peningkatan mutu pendidikan dan kesejahteraan guru serta melibatkan PGRI dalam pelaksanaan kebijakan, khususnya di bidang pendidikan,” ujar Prof Hasnawi Haris.
Ia menambahkan, kepala daerah yang masuk dalam kategori favorit penerima anugerah Dwija Praja Nugraha (DPN) ini juga telah memenuhi standar pelayanan minimal di bidang pendidikan.
Audiensi ini dilaksanakan dalam rangka peringatan Hari Guru Nasional dan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 PGRI. Selain itu, pertemuan ini juga bertujuan untuk melaporkan berbagai kegiatan dan rencana program PGRI Sulsel untuk periode tahun 2025 hingga 2030.
Anugerah Dwija Praja Nugraha sendiri dikenal sebagai penghargaan yang diberikan kepada gubernur, bupati, dan wali kota yang dinilai sukses mendorong kemajuan sektor pendidikan di wilayahnya, sebagai bentuk pengakuan atas dukungan konkret terhadap kesejahteraan dan profesionalisme tenaga pendidik. (Muasri)
