BugisPos.Com, Torut – Kasus dugaan PPPK Siluman di Kabupaten Toraja Utara terus berlanjut. Kamis (7/8/2025), penyidik Polres Toraja Utara memeriksa Kepala BKPSDM Kornelia Untung Seru, bersama Kabid Tim Pansel dan operator BKPSDM.
Pemeriksaan dimulai sejak pagi, terhenti sejenak saat istirahat makan siang pukul 12.00 Wita, lalu dilanjutkan hingga sore dan selesai sekitar pukul 17.30 Wita.
Kanit Tipikor Polres Toraja Utara, Aipda Yosef T, mengatakan pihaknya akan melanjutkan penyelidikan dengan memanggil sejumlah pejabat lain.
“Selanjutnya kami akan jadwalkan pemeriksaan beberapa kepala OPD, camat, kepala puskesmas, dan kepala sekolah,” ujarnya melalui sambungan WhatsApp, Kamis malam.
Menurut Yosef, aparat serius menuntaskan kasus ini. “Kita serius dalam kasus ini. Usai penyelidikan akan kami tingkatkan,” tegasnya.
Sementara itu, Kornelia Untung Seru belum memberikan tanggapan. Upaya konfirmasi melalui telepon dan pesan WhatsApp hingga berita ini diturunkan belum mendapat respons.
Kasus ini mendapat sorotan tajam dari para tenaga honorer yang merasa dirugikan. Mereka menuding adanya oknum yang memasukkan nama-nama “siluman” ke dalam daftar penerima formasi PPPK, sementara honorer asli yang sudah bertahun-tahun mengabdi justru tersingkir.
Salah satu honorer yang enggan disebut namanya bahkan tak kuasa menahan tangis saat bercerita.
“Kami ini sudah honor sejak 2015, bahkan ada yang lebih lama lagi. Tega sekali mereka mengambil hak kami. Mereka tidak pernah honor, tiba-tiba lolos,” keluhnya.
Ia menambahkan, saat seleksi berkas, data honorer asli dikunci di sistem sehingga tidak bisa melengkapi berkas, sementara data siluman terbuka penuh dan dapat diunggah secara lengkap. “Semoga keadilan masih ada di daerah ini,” ujarnya lirih.
Ketegangan sempat terjadi saat jam istirahat siang, ketika beberapa honorer beradu argumen dengan operator BKPSDM terkait penginputan data. Namun, suasana kembali tenang tak lama kemudian.
Diketahui, saat pemeriksaan berlangsung, puluhan honorer yang tidak lolos turut mengawal proses di Mapolres Toraja Utara. Mereka berharap aparat penegak hukum menindak tegas pihak-pihak yang terlibat dalam dugaan kecurangan ini.