Sidrap

Jaga Kerukunan, Pemkab Sidrap dan FKUB Perkuat ki Ruang Komunikasi Lintas Agama

60
×

Jaga Kerukunan, Pemkab Sidrap dan FKUB Perkuat ki Ruang Komunikasi Lintas Agama

Sebarkan artikel ini
Breaking News

BugisPos.com, Sidrap – Pemerintah Kabupaten Sidenreng Rappang bersama Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) menegaskan komitmen menjaga kerukunan melalui penguatan ruang komunikasi lintas agama.

Hal itu mengemuka dalam Rapat Koordinasi Pengurus FKUB bersama tokoh lintas agama bertema “Umatku Rukun Negeriku Damai” di Aula Kemenag Sidrap, Kelurahan Majelling, Kecamatan Maritengngae, Rabu (3/9/2025).

Acara dihadiri Wakil Bupati Sidrap, Nurkanaah, Kakanwil Kemenag Sulsel H. Ali Yafid, Kasdim 1420 Sidrap Mayor Inf. Wahyudi, Kasi Humas Polres Sidrap Kompol Supiadi, serta Kepala Kemenag Sidrap, Muhammad Idris Usman.

Wabup Nurkanaah menyampaikan apresiasi atas sinergi lintas pihak yang selama ini terjalin di Sidrap. Ia menegaskan, pemerintah daerah bersama Forkopimda membuka ruang komunikasi yang luas bagi seluruh masyarakat dan tokoh agama.

“Sejak enam bulan kepemimpinan kami, sinergi betul-betul terasa. Setiap ada kegiatan, Forkopimda selalu bersatu padu, termasuk Kemenag, untuk hadir bersama masyarakat. Itu wujud nyata betapa indahnya damai itu,” ujarnya.

Ia berharap situasi kondusif itu terus terjaga, baik dalam kegiatan keagamaan, kepemudaan, maupun olahraga. “Pemerintah juga mengajak anak muda terlibat aktif agar menjadi generasi yang siap membawa Indonesia maju,” tuturnya.

Nurkanaah menyinggung kegiatan yang sudah terlaksana, seperti Wahdah Islamiyah yang menghimpun 1.000 orang, serta menyambut pelaksanaan Kemah Tahfidz Muhammadiyah–‘Aisyiyah se-Sulsel di Sidrap pada 13 September 2025. Ia berharap dukungan semua pihak karena kegiatan itu melibatkan generasi muda.

Sementara itu, Kakanwil Kemenag Sulsel, H. Ali Yafid, menekankan pentingnya dialog lintas agama dalam menjaga kerukunan. Ia menyebut indeks kerukunan umat beragama di Sulawesi Selatan berada pada angka 79,1, lebih tinggi dari rata-rata nasional 76,4.

“Kerukunan harus dijaga dengan komunikasi dan dialog, bukan hanya saat terjadi masalah. Konsistensi itu penting dalam kehidupan bermasyarakat,” ucapnya.

Ia menyebut Kemenag RI telah mengembangkan kurikulum cinta untuk menanamkan nilai toleransi, dengan pesan bahwa kehidupan umat manusia beragam, tetapi semua agama mengajarkan kebaikan.

“Harapan kita FKUB memberi pelajaran toleransi kepada generasi muda, menjaga tempat ibadah agar tetap aman, serta mendorong masyarakat merawat lingkungan,” tandasnya.
(*/SM)