Bulukumba

Langkah Serius Memutus Rantai Stunting dan Penyakit Berbasis Tinja

266
×

Langkah Serius Memutus Rantai Stunting dan Penyakit Berbasis Tinja

Sebarkan artikel ini

BugisPos, Bulukumba, – Pemerintah Kabupaten Bulukumba, melalui Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian, dan Pengembangan Daerah (Bapperida) bekerja sama dengan Yayasan BaKTI dan UNICEF, menggelar Sosialisasi Akselerasi Pembangunan Sanitasi Air Limbah Domestik (ALD) yang Aman dan Berkelanjutan,

Agenda ini dihelat di Hotel Agri pada Jumat, 31 Oktober 2025, sekaligus menjadi penanda komitmen daerah untuk mencapai target sanitasi aman, sekaligus upaya serius menanggulangi masalah kesehatan kronis seperti stunting.

Kepala Bapperida Bulukumba, menekankan bahwa permasalahan sanitasi bukanlah masalah infrastruktur semata, melainkan masalah kesehatan dan masa depan generasi.

“Data menunjukkan korelasi yang mengkhawatirkan antara sanitasi buruk dan kesehatan anak. 1 dari 12 anak balita di Indonesia mengalami kurang gizi, dan 1 dari 5 anak balita menderita stunting (SSGI, 2022). Stunting disebabkan bukan hanya karena kekurangan gizi, tetapi juga buruknya sanitasi,” papar Kepala Bapperida.

Menurutnya, kontaminasi tinja menjadi akar masalah utama. Menurutnya, toilet bersih saja tidak menjamin keamanan.

Pada sosialisasi ini sempat mengemuka Empat Pilar Sanitasi Aman dan Dua Langkah Sederhana. Selain itu juga memperkenalkan Empat Pilar Sanitasi Aman sebagai panduan implementasi di tingkat daerah dan rumah tangga.

Pembicara lainnya juga menyinggung soao Higiene. Dengan menerapkan praktik Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) di 5 waktu kritis.

Penampungan yaitu memastikan tangki septik kedap dan memenuhi standar teknis.

Penyedotan dan Pengangkutan: Penyedotan dilakukan secara berkala (1 kali dalam 3-5 tahun) dan diangkut ke Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT).

Untuk memutus dampak buruk kontaminasi, materi edukasi menekankan pada Dua Langkah Sederhana yang harus dilakukan masyarakat:

Cuci Tangan dengan Sabun secara teratur.

Pastikan toilet terhubung dengan tangki septik yang sesuai standar dan disedot secara berkala oleh petugas.

Infrastruktur Ramah Lingkungan Menjawab Tantangan Air
Sosialisasi juga menyoroti fakta bahwa Indonesia menghadapi tantangan besar terkait air, termasuk sumber air yang tercemar, ancaman kekeringan, air tak terserap tanah, dan risiko banjir.

Program akselerasi ini berfokus pada pembangunan infrastruktur sanitasi air limbah domestik yang aman dan berkelanjutan, seperti pengembangan Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) dan mendorong Layanan Lumpur Tinja Terjadwal (LLTT), sebagai investasi sosial dan lingkungan jangka panjang.

Sosialisasi dihadiri 26 orang peserta dari berbagai instansi, termasuk jajaran Pimpinan Media/Pers, Humas, Dinas Kominfo, hingga Bapperida dan TVRI Makassar, bertujuan untuk memperkuat sinergi lintas sektor.

Keterlibatan media diharapkan dapat membantu menyebarluaskan informasi penting ini kepada masyarakat luas.-( End )

Editor Suaedy