Wajo

PPP Bergelora Suarakan Perhatian untuk Pasar Sentral, Rp255 Juta Jadi Langkah Awal Perbaikan

151
×

PPP Bergelora Suarakan Perhatian untuk Pasar Sentral, Rp255 Juta Jadi Langkah Awal Perbaikan

Sebarkan artikel ini

BugisPos, Wajo – Kondisi Pasar Sentral Sengkang kembali menjadi sorotan publik. Fraksi PPP Bergelora DPRD Kabupaten Wajo melalui H. Risman Lukman menyerukan agar pemerintah daerah tidak menutup mata terhadap kondisi pasar yang menjadi simbol ekonomi dan kebanggaan masyarakat Wajo tersebut.

Dalam pandangan umumnya pada rapat paripurna DPRD Wajo, H. Risman menegaskan bahwa Pasar Sentral bukan sekadar tempat transaksi jual beli, melainkan cerminan identitas masyarakat Wajo yang dikenal sebagai saudagar ulung.

“Pasar Sentral adalah landmark Wajo, simbol kejayaan saudagar kita. Jangan sampai dibiarkan terabaikan di tengah kondisi yang kian memprihatinkan,” ujarnya.

Politisi PPP itu menilai, perbaikan infrastruktur pasar harus menjadi prioritas, terutama mengatasi kebocoran atap yang selama ini dikeluhkan pedagang. Menurutnya, tindakan konkret perlu segera diambil agar aktivitas ekonomi masyarakat tidak terganggu dan wajah Pasar Sentral kembali hidup.

“Konsep dan tindakan nyata harus segera dilakukan, terutama langkah awal memperbaiki kebocoran atap sebagai bentuk kepedulian pemerintah terhadap pedagang,” tambahnya.

Setelah lima tahun tanpa perbaikan berarti, Risman mengapresiasi langkah awal pemerintah yang telah mengalokasikan Rp255 juta untuk tahap awal perbaikan Pasar Sentral tahun ini.

“Alhamdulillah, setelah sekian lama tak tersentuh, kini sudah mulai ada perhatian. Semoga ini menjadi pintu masuk untuk pembenahan menyeluruh,” ucapnya penuh harap.

Di akhir pandangannya, Risman menyampaikan pesan dengan pantun khas Wajo:

“Kalau jalan-jalan ke Pasar Sentral, jangan lupa beli sutera Sengkang. Mohon perhatian kita semua agar pedagang di Pasar Sentral bisa kembali tersenyum selembut sutera kebanggaan Wajo.”

Fraksi PPP Bergelora menegaskan bahwa perjuangan memperbaiki Pasar Sentral bukan sekadar proyek fisik, tetapi juga upaya mengembalikan marwah ekonomi rakyat dan menjaga identitas budaya Wajo sebagai tanah saudagar. (adv)