Appakintaki Ojol Day

BugisPos, Makassar — Kebijakan Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto, yang menghimbau seluruh pegawai dan non ASN, termasuk jajaran Perumda se Makassar, agar tiap hari Selasa menggunakan jasa Ojol Grap ke kantor masing-masing.

Tujuan Wali Kota Moh Ramdhan Pomanto ialah, untuk menekan laju inflasi di Kota Makassar.

Dengan Ojol Day tiap Selasa, tentu membuat para driver ojol tersenyun, bahkan mungkin tertawa lebar, saking senangnya dapat penumpang dari kalangan pegawai Pemkot dan Perusda Kota Makassar.

Pertanyaanya kemudian ialah, apakah ASN dan Non ASN menerima baik kebijakan Wali Kota Makassar ini? Mungkin saja banyak yang protes. Protes dalam hati. Mungkin bila naik di sadel motor si ojol, muka jadi bengkok. Soalnya, sepeda motor atau mobil diparkir saja di rumah. Ke kantor mesti naik ojol.

Namun apapun itu, ASN ataupun non ASN, mesti mendukung kebijakan Wali Kota.

Apalagi kebijakan ini membantu ekonomi keluarga driver ojol.

Yang korban tentu ada, yakni tukang parkir di seputar balaikota, atau di kantor OPD, Perusda, kecamatan hingga di parkiran kelurahan.

Mereka dipastikan gigit jari. Lahan parkir kosong melompom. Cuti parkirlah. Mereka harus siap gigit jari tiap Selasa. Ya, Selasa gigit jari.

Setiap kebijakan, pasti berdampak. Pasti ada yang merasa diuntungkan, ada juga yang merasa dirugikan. Itulah dinamika kehidupan. Driver ojol ketawa senang, tukang parkir redup-redup sedih. Muka bengkok.

Terlepas dari semua itu, secara umum muncul kebanggaan tersendiri bagi kota daeng ini.

Bahwa Selasa, 20 September 2022, Makassar bikin sejarah.

Sejarah bagi driver ojol yang mendapat perhatian begitu besar dari Wali Kota Moh Randhan Pomanto.

Mereka mungkin ada yang bertanya dalam hati, mimpi apa ini wali kota, tiba-tiba saja perhatian atas nasib pengemudi ojol. Apa wali kota dapat pesan lewat mimpi ya? Entahlah.

Yang pasti, sepanjang kepemimpinanWali Kota Danny Pomanto, tak pernah sepi dari inovasi demi rakyat Makassar **

Editor : Mahyul