Musrenbang di Ujungbulu, Andi Utta Minta ki Sampah Dikelola Pihak Kelurahan

22 March 2025 04:23
Musrenbang di Ujungbulu, Andi Utta Minta ki Sampah Dikelola Pihak Kelurahan

BugisPos, Bulukumba,- Bupati Bulukumba Andi Muchtar Ali Yusuf menghadiri Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrebang) tingkat Kecamatan Ujungbulu, Kamis 20 Maret 2025.

Musrebang yang dilaksanakan di area Pantai Merpati ini dihadiri Wakil Ketua DPRD, Fahidin HDK, Sekda, Muh Ali Saleng, para kepala perangkat daerah, Camat Andi Ashadi, serta para lurah se Kecamatan Ujungbulu

Andi Utta sapaan akrab bupati menyampaikan jika dirinya yang meminta Musrenbang digelar di ruang terbuka pantai Merpati yang awalnya direncanakan di Gedung Pinisi.

“Bagus dialog di ruang terbuka seperti pantai Merpati ini, sehingga pemikiran kita juga lebih terbuka,” kata Andi Utta dalam pengantarnya.

Dikatakan di awal periode pertamanya ia membentuk tim pengendali banjir, sehingga kota Bulukumba sudah tidak banjir lagi saat musim hujan. Namun ia meminta masyarakat lebih meningkatkan kesadaran dalam menjaga lingkungan sekitarnya.

Ia berharap infrastruktur yang dibangun seperti fasilitas pantai Merpati untuk dirawat dan dijaga kebersihannya untuk kenyamanan bersama.

Menurutnya persoalan kebersihan atau penanganan sampah di kota Bulukumba belum maksimal karena kurangnya kesadaran masyarakat untuk menjaga kebersihan.

Untuk penanganan sampah dalam kota, Andi Utta meminta pengelolaannya dilimpahkan dari Dinas Lingkungan Hidup ke pihak kelurahan. Petugas kebersihan, katanya dikoordinir oleh kelurahan masing masing. Ia meminta pengalihan penanganan sampah ini segera dilakukan secepatnya di tahun ini.

Jika sampah ini dikelola oleh kelurahan, tambahnya pihak kelurahan juga bisa lebih intens mengedukasi warganya dalam menjaga kebersihan.

Senada yang disampaikan Bupati Andi Utta, salah seorang warga Andi Indra Bangsawan menyebut jika pengalihan pengelolaan sampah ke kelurahan adalah terobosan yang bagus. Menurutnya jika dikelola oleh kelurahan dan lingkungan masing masing maka lebih mudah ditangani bahkan bisa dipantau dalam 24 jam.

Ia mengaku selama ini, jika ada sampah yang tidak tertangani, warga tidak tahu siapa petugas kebersihan yang dihubungi. Namun jika sudah dikelola pihak kelurahan maka warga lebih mudah melaporkan sampah yang tidak diangkut.

Selain persoalan sampah, Andi Utta juga meminta pihak kelurahan untuk lebih memaksimalkan lahan lahan kosong yang ada di kota Bulukumba dengan menanam tanaman jangka pendek seperti cabai dan sayur sayuran.

“Saya minta lurah lakukan koordinasi dengan pemilik lahan kosong, pinjam lahannya untuk ditanami. Terus edukasi warga untuk menanam. Ini untuk memperkuat ketahanan pangan kita,” pintanya.

Usai Musrebang dilanjutkan dengan buka puasa bersama dan Safari Ramadan di Masjid Darul Munawwarah Kelurahan Tanah Kongkong.

Andi Utta Jelaskan Makna “Sampah”

Pada momentum Musrenbang dan Safari Ramadan ini, Andi Utta tidak hanya membahas soal penanganan sampah dalam kota Bulukumba. Ia juga sempat menyinggung kata “sampah” yang terlontar darinya saat sambutan pada acara buka puasa di Pantai Merpati, 3 Maret 2025 yang lalu.

Dikatakan video yang beredar itu adalah video yang tidak utuh sehingga maksud dan konteksnya juga tidak terlihat secara utuh.

Saat itu, di awal sambutannya ia mengajak masyarakat untuk bersatu membangun Bulukumba. Ia lalu mengibaratkan persatuan dan kebersamaan itu dengan sebuah sapu lidi. Ada pepatah, yang mengatakan satu lidi itu gampang patah, tapi banyak lidi tidak mudah dipatahkan.

Kata dia, jika lidi itu hanya satu per satu dan berserakan maka lidi itu akan menjadi sampah atau tidak berguna. Sementara kalau lidinya banyak dan diikat atau disatukan maka lidi itu akan berguna sebagai sapu lidi untuk menyapu sampah.

Lebih jauh Andi Utta menjelaskan kata sampah itu lebih filsofis bahwa apa pun yang tidak berguna akan menjadi sampah. Termasuk para ASN atau pejabat yang tidak mau bersatu dan bekerja untuk membangun Bulukumba maka ia juga menjadi “sampah”.

Bahkan menurutnya, bupati yang sudah diberi amanah, tidak memiliki inovasi dan tidak bekerja untuk kepentingan masyarakat bisa juga disebut sebagai “sampah”

“Bupati yang tidak bekerja dan tidak memberikan solusi untuk masyarakat juga adalah “sampah”,” kata Andi Utta.

“Karena saya tidak mau dikatakan sampah, maka saya harus bekerja dan carikan solusi untuk masyarakat,” katanya lebih tegas.

Bupati Andi Utta pun mengajak untuk bersama-sama memikirkan Bulukumba menjadi lebih baik. Jika ada persoalan yang dihadapi untuk diselesaikan melalui dialog atau dikoordinasikan dengan pihak pihak terkait.(*)

Editor Suaedy

14 Views

Bugispos.com adalah media online yang
menyajikan berita terbaru dan populer, baik hukum, kriminal, peristiwa, politik, bisnis, entertainment, event serta berita lainnya