Babak Baru Gedung PWI Sulsel
BugisPos — Sejak Zulkifli Gani Ottoh,SH (Zugito) ditersangkakakan oleh Polda Sulsel dengan tuduhan mempersewakan sebagian gedung PWI Sulsel tanpa hak, kelompok yang menjadi seteru di pemilihan ketua PWI Sulsel yang lalu, yang juga sekaligus menjadi seteru politiknya Zigito, tentunya semakin riuh bertepuk tangan.
Mereka ini sungguh ingin Zugito membusuk di penjara. Hanya yang mengeherankan juga, sebab dari kubu Zugito sendiri terlihat adem-adem saja dalam melihat Zugito menjalani sidang pengadilan Tipikor. Padahal nasib Zugito dalam kasus ini sedang di ujung tanduk.
Yang menjadi pembicaraan terbaru kemudian ialah, dengan munculnya putusan Mahkamah Agung yang menyatakan gedung PWI Sulsel di Jl.AP Pettarani itu, sudah menjadi haknya PWI Sulsel. Tidak lagi menjadi hak Pemprov Sulsel.
Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah juga sudah bicara. Dia melihat sendiri putusan MA yang menyatakan kemenangan PWI Sulsel atas gedung di Pettarani itu. Gubernur setuju-setuju saja atas putusan MA ini, dengan menyalahkan gubernur yang lama, mengapa pada saat reuslag tidak langsung balik nama ke Pemprov Sulsel.
Dalam hati gubernur NA sebenarnya sangat mendukung gedung ini menjadi milik PWI Sulsel saja. Sebab dengan demikian, Pemprov tak lagi dipusingkan dengan segala rupa tetek bengek pertanggung jawaban aset. PWI itu kan mitra kerja Pemprov yang mesti bersinergi, sehingga PWI layak diberi fasilitas gedung yang memadai untuk melaksanakan aktivitas organisasi kewartawanan yang memang duakui negara.
Nah … dengan turunnya putusan MA ini, tentu saja sangat menguntungkan Zugito. Sidang pengadilan tentu akan tunduk pada adanya bukti baru dari MA. Tuduhan Zugitu mempersewakan gedung PWI milik Pemprov menjadi gugur. Zugito demi hukum harusnya dinyatakn bebas murni, karena ternyata Zugito yang duduk di jajajaran ketua PWI Pusat ini, tak terbukti mempersewakan gedung milik Pemprov Sulsel. Dia hanya mempesewakan gedung milik PWI sendiri dalam kapasitasnya sebagai ketua PWI Sulsel pada saat itu.
Kubu seteru Zugito tentu dapat dipastikan akan berhenti tertawa riang. Dan sebaiknya memang semua pihak di PWI Sulsel kembali akur-akur saja, sebab tak lama lagi PWI Sulsel akan menggelar pemilihan ketua PWI yang baru kelak. Siapa yang akan terpilih. Ya pastilah yang meraup jumlah pemilih terbanyak dalam voting suara.
Pengurus PWI yang sekarang mestinya juga sudah melakukan langkah merangkul semua anggota PWI Sulsel yang ada. Sebab kebersamaan itu indah adanya. Kelompok atau kubu-kubuan baiknya diminimalisir sajalah. Biar kita jalan dan bergandengan tangan bersama. Begitu kira-kira bagusnya. Dendam lama biarlah dikubur dalam-dalam.
Dan mungkin saja para dedengkot PWI yang telah mendahului kita semua ke pemakaman PWI Sudiang sana, atau dimanalah mereka dimakamkan, menginginkan semua anggota PWI Sulsel kembali akur dan bersinergi antara satu dengan yang lainnya. Biar PWI Sulsel semakin kuat dan berwibawa di mata semua orang. Biarlah kita bersama merajut babak baru PWI Sulsel ke depan ***