AdvertorialMaros

Maros Ukir Sejarah: Pemimpin Turunki ke Aspal, Dengarkan Aspirasi Rakyat dengan Hati

35
×

Maros Ukir Sejarah: Pemimpin Turunki ke Aspal, Dengarkan Aspirasi Rakyat dengan Hati

Sebarkan artikel ini
Aspirasi Rakyat

BugisPos | Maros  –  Sebuah pemandangan langka dan mengharukan terjadi di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, hari ini. Di tengah aksi demonstrasi yang digelar oleh aliansi masyarakat, mahasiswa, dan pelajar, para pemimpin daerah menunjukkan keteladanan yang luar biasa.

Bupati Maros, Dr. H.A.S. Chaidir Syam, S.I.P., M.H., Ketua DPRD Maros, Muhammad Gemilang Pagessa, bersama jajaran Forkopimda seperti Dandim 1422 Maros, Letkol Arm Agung Yuhono, SE, Kajari Maros, Febriyan M., S.H., M.H., dan Kapolres Maros, AKBP Douglas Mahendrajaya, turun langsung duduk bersila di aspal, berbaur dengan para demonstran, Senin, 1 September 2025.

Tanpa podium mewah atau mikrofon resmi, aspirasi rakyat disampaikan melalui pengeras suara sederhana. Meski asap pekat dari pembakaran ban mengepul di sekitar mereka, para pemimpin ini tetap fokus mendengarkan setiap keluhan dan tuntutan yang disampaikan.

Aliansi masyarakat, mahasiswa, dan pelajar menyampaikan tujuh tuntutan utama yang menjadi perhatian mereka, yaitu: revisi tunjangan DPR RI, pencopotan Kapolri, percepatan pengesahan UU Perampasan Aset, regulasi ketenagakerjaan yang berpihak pada pekerja, pengusutan tragedi KM 50, klarifikasi dugaan ijazah Presiden, serta evaluasi kinerja Pemerintah Kabupaten Maros.

Koordinator aksi, Akram Lallo, dengan lantang menyampaikan, “Kami mengharapkan kebijakan pemerintahan selalu berlaku adil terhadap rakyat, sebab kesejahteraan rakyat merupakan hal utama dalam mendapatkan kemanfaatan dan keadilan oleh pemerintahan.”

Aksi demonstrasi ini berlangsung tertib, damai, dan penuh kedewasaan. Hal ini tidak lepas dari pendekatan humanis yang diterapkan oleh jajaran TNI–Polri dalam mengawal jalannya aksi, sehingga situasi tetap aman, kondusif, dan terhindar dari bentrokan.

Dengan mengusung tema besar “Demokrasi Sekarat, Saatnya Suara Rakyat Bangkit”, Maros membuktikan bahwa demokrasi tidak selalu identik dengan kerusuhan. Kabupaten ini sekali lagi menampilkan teladan penting bagi daerah lain: di tengah gejolak dan keprihatinan yang melanda banyak wilayah, dialog yang didasari keberanian dan kebersamaan dapat menciptakan demokrasi yang sehat dan konstruktif.

Maros hari ini menegaskan sebuah pesan penting: di tengah ketidakpastian dan konflik yang melanda banyak daerah, kekuatan demokrasi sejati terletak pada kemampuan rakyat untuk bersuara, dan pada kepemimpinan yang berani mendengar dari hati ke hati.