Advertorial

Wakil Bupati Maros Muetazim Mansyur Kagumki dengan Tradisi Maulid Perahu

98
×

Wakil Bupati Maros Muetazim Mansyur Kagumki dengan Tradisi Maulid Perahu

Sebarkan artikel ini
Maulid

BugisPos | Maros  –  Lebih dari 60 unit perahu tradisional jenis jolloro tumpah ruah di sungai puteh, mengikut tradisi Maulid Perahu di kawasan wisata karst Rammang-rammang Maros, Sulawesi Selatan, Sabtu (13/09/2025).

Tak hanya wisatawan lokal, puluhan wisatawan mancanegara antusias ikut dalam iring-iringan perahu dari jembatan sungai puteh menuju dermaga dua Rammang-rammang.

Momen puluhan perahu yang dipenuhi hiasan khas maulid melaju di antara bukit karst, pun menjadi pemandangan unik bagi para wisatawan.

“Hari ini total ada 61 perahu Jolloro yang ikut. Mereka semua adalah pelaku wisata di Rammang-rammang. Perahu dihias dengan pernak pernik maulid,” kata ketua lembaga adat dan Budaya Masyarakat Salenrang, M Nasir.

Berbeda dengan tradisi maulid di Sulsel pada umumnya yang menggunakan ember, panitia sengaja membuat bakul maulid yang terbuat dari anyaman daun lontar.

“Jadi kita ingin menjaga tradisi maulid orang dulu yang menggunakan baku (daun lontar), bukan dari ember. Total ember yang ikut di perahu mencapai 100 baku,” lanjutnya.

Wakil Bupati Maros, Muetazim Mansyur yang membuka kegiatan itu menyampaikan kekagumannya dengan tradisi maulid perahu itu.

Pihaknya pun berencana memasukkan kegiatan itu sebagai agenda tahunan Pemerintah Daerah.

“Kegiatan ini tentunya menjadi ajang budaya yang bisa terus mengangkat nama Rammang Rammang di ajang internasional. Tahun depan akan masuk agenda tahunan,” ujarnya.

Salah seorang pengunjung asal Australia, Loise mengaku takjub dengan kegiatan budaya itu. Ia pun merasa beruntung bisa ikut dalam iringan puluhan perahu Jolloro bersama sejumlah turis lainnya.

“Ini adalah hal menarik dan pertama kali bagi saya bisa melihat langsung sebuah tradisi unik. Warga lokal mendekorasi perahunya ini luar biasa,” ujarnya.

Ia berharap, tradisi ini bisa terus dilestarikan dan menjadi sebuah atraksi budaya yang bisa dinikmati lebih banyak orang dari luar negeri seperti dirinya.

“Saya rasa ini sangat layak menjadi sebuah tontonan yang luar biasa dan harus lebih banyak turis yang lihat karena sangat menarik termasuk pemandangannya,” sebutnya.

Diketahui, kegiatan maulid perahu ini dilaksanakan oleh Pemerintah Desa Salenrang bekerjasama dengan lembaga adat dan Pokdarwis serta beberapa komunitas yang ada di Rammang Rammang.

Selain Maulid, beberapa kegiatan budaya juga dilaksanakan sebagai rangkaian. Seperti permainan tradisional lomba dende-dende dan lambasenang.