K-Apel “Pakintaki”, Teken Ki MoU Kampus Lorong Bersama Dosen Tiga Kampus Terkemuka di Makassar

01 September 2024 23:03
K-Apel “Pakintaki”, Teken Ki MoU Kampus Lorong Bersama Dosen Tiga Kampus Terkemuka di Makassar

BugisPos, Makassar — Komunitas Anak Pelangi (K-Apel) kembali Pakintaki (hentakan/kejutan) setelah melakukan Memorandum of Understanding (MoU) bersama Yayasan Kebudayaan Aruno Ikatuo Indonesia yang terdiri dari dosen Unhas, UNM, dan LP3I di pusat pengembangan potensi masyarakat K-Apel di Lorong Daeng Jakking, Jl. Daeng Tata III Kelurahan Parang Tambung, Kecamatan Tamalate, (1/9/2024).

Menariknya momen penandatanganan ini, bertepatan dengan perayaan HUT K-Apel yang ke-14. Namun lebih menarik lagi karena acara ini dirangkaikan dengan soft launching buku Jika Saya Menjadi Wali Kota Makassar, yang mana 31 penulis Sulawesi Selatan menuangkan naskahnya ke dalam buku setebal 207 halaman.

Penandatanganan MoU ini dilakukan oleh Rahman Rumaday selaku founder K-Apel dan Dr Sumarlin Rengko HR, S.S., M.Hum selaku Ketua Yayasan Kebudayaan Aruna Ikatuo Indonesia dan disaksikan langsung oleh Pembina K-Apel Rusdin Tompo dan Lurah Parangtambung Andi Anugrah Tenri Esa.

Sumarlin Rengko dalam keterangan singkatnya menyampaikan bahwa Ini merupakan bagian dari program Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) yang diperkuat dengan penandatanganan MoU antara Aruna Ikatuo dan K-Apel.

“Tentu saya berharap dengan penandatanganan MoU ini, Aruna Ikatuo dan K-Apel dapat lebih bersinergi lagi. Apalagi di sini ada para guru seperti Pak Dahlan Abubakar ada juga Pak Rusdin Tompo yang selalu membimbing kami dengan praktisi mengajarnya. Jadi saya berharap juga dapat arahan dari Bang Maman sendiri,” ujar peraih Doktor Linguistik ini.

Sementara Rahman Rumaday mengungkapkan rasa syukur dan apresiasinya kepada tim dosen yang tergabung dalam Yayasan Kebudayaan Aruna Ikatuo Indonesia atas dipilihnya K-Apel sebagai lokasi Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) kegiatan ini tidak hanya bersifat jangka pendek, tetapi dengan penandatanganan MoU (Memorandum of Understanding) untuk pendampingan jangka panjang kepada ibu-ibu, lansia, dan anak-anak yang menjadi binaan K-Apel yang kami beri nama Kampus Lorong,” ungkap pria berkacamata yang akrab disapa Bang Maman ini.

“Kami sangat bersyukur dan senang dengan adanya MoU ini karena selama ini kami kesulitan memenuhi kebutuhan pendampingan bagi ibu-ibu, anak-anak, dan lansia akibat keterbatasan tenaga relawan,” ujar Rahman Rumaday.

Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa melalui kerja sama ini para dosen yang biasanya mengajar mahasiswa di kampus, akan terlibat langsung dalam kegiatan di Kampus Lorong untuk mengajar bahasa Inggris, Jepang, Jerman dan juga Bahasa Daerah Bugis Makassar.

“Jadi biasanya relawan yang mengajar itu adalah para mahasiswa, setelah terbentuknya Kampus Lorong ini, maka tim dosen dari Aruna Ikatuo akan menyusun modul berbasis ragam seperti Bahasa Indonesia, Inggris, Jepang, dan bahasa daerah Sulawesi Selatan modul lain yang berhubungan dengan kegiatan yang ada di K-Apel sebagai panduan ajar di K-Apel. Hal ini menurutnya akan menjadi terobosan besar dalam meningkatkan kualitas pembelajaran di komunitas Anak Pelangi (K-Apel),” pungkas Maman.

Sebelumnya, koordinator tim dosen, Dr. Dirk Sandarupa menyatakan bahwa, “kami dari Yayasan Kebudayaan Aruna Ikatuo Indonesia melakukan MoU dengan Komunitas Anak Pelangi (K-Apel)bertujuan untuk mendukung sinergi antara pelestarian budaya dan pengembangan UMKM berbasis lokal yang bernilai budaya.”

“Kerja sama ini diharapkan dapat meningkatkan promosi produk UMKM yang di hasilkan oleh ibu-ibu K-Apel seperti kerajinan tangan, pakaian, dan makanan tradisional yang mengangkat nilai budaya lokal. Dengan demikian, Komunitas Anak Pelangi (K-Apel) juga bisa dikenal di tingkat pariwisata,” ungkapnya.

234 Views

Bugispos.com adalah media online yang
menyajikan berita terbaru dan populer, baik hukum, kriminal, peristiwa, politik, bisnis, entertainment, event serta berita lainnya